1.
Pengertiaan cerpen
Cerpen merupakan karya sastra berbentuk fiksi.
Sesuai namanya, cerpen kependekan dari cerita pendek. Akan tetapi, ukuran
panjang pendek cerita memang tidak ada aturan pasti. Dalam Teori Pengkajian
Fiksi karangan Burhan Nurgiyantoro dijelaskan bahwa cerpen adalah sebuah
cerita yang selesai dibaca dalam sekali duduk, kira-kira berkisar antara
setengah sampai dua jam.
2. Ciri-ciri Cerpen
1. Cerpen yang pendek atau cerpen pendek, yakni cerpen
yang panjangnya berkisar antara 500 –
700 kata,
2. Cerpen sedang, yakni cerpen yang panjangnya berkisar antara 750 – 1000 kata, dan
3. Cerpen panjang, yakni cerpen yang panjangnya berkisar
1000 – ribuan kata.
3. unsur pembangun
TEMA
PENOKOHAN
LATAR
ALUR
SUDUT
PANDANG
AMANAT
Paragraf narasi atau paragraf naratif
adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya
kepada para pembaca suatu peristiwa dalam urutan dan kurun waktu tertentu (Gorys
Keraf,Argumentasi dan Narasi, 189: 136).
Atau lebih singkatnya lagi Paragraf
narasi merupakan jenis karangan yang mengisahkan sebuah kejadian atau
peristiwa berdasarkan urutan waktu.Karangan ini bisa berbentuk paragraf atau
cerita nyata yang benar-benar terjadi atau hanya karangan fiktif seperti novel,
roman dan cerpen.
Paragraf
Deskripsi
adalah salah satu jenis karangan yang melukiskan suatu objek sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya sehingga pembaca dapat melihat, mendengar, merasakan,
mencium secara imajinatif apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan oleh
penulis tentang objek yang dimaksud.
Kalimat deskripsi sendiri merupakan kalimat
yang berisi gambaran -- gambaran, atau penjelasan -- penjelasan mengenai
karakteristik suatu benda baik dalam hal psikis maupun fisiknya. Hal-hal yang
biasa disampaikan dalam kalimat deskripsi biasanya berupa ukuran, warna, rasa,
bentuk, dan sifat-sifat benda lainnya lainnya.
Ciri-Ciri Kalimat Deskripsi
1. Menggambarkan suatu objek dengan melibatkan panca indera seperti mata, telinga, dan lain-lain.
2. Membuat seolah-olah pembaca melihat, mendengar atau merasakan sendiri apa yang dibicarakan.
3. Membicarakan tentang sifat, bentuk, rasa, dan karakteristik suatu benda.
4. Banyak ditemukan di dalam paragraf deskripsi dan report.
1. Menggambarkan suatu objek dengan melibatkan panca indera seperti mata, telinga, dan lain-lain.
2. Membuat seolah-olah pembaca melihat, mendengar atau merasakan sendiri apa yang dibicarakan.
3. Membicarakan tentang sifat, bentuk, rasa, dan karakteristik suatu benda.
4. Banyak ditemukan di dalam paragraf deskripsi dan report.
Arti
Kata "Ekspresif" menurut KBBI
eks·pre·sif/éksprésif/
a tepat (mampu) memberikan (mengungkapkan) gambaran, maksud, gagasan,
perasaan: sajak itu sangat –
Perbedaan bahasa ekspresif dan
nonekspresif
Bahasa ekspresif
merupakan bahasa yang berisi curahan perasaan. Kalimat ekspresif adalah kalimat
yang memiliki kata kerja menyatakan makna batin (ekspresif). Sedangkan kata
ekspresif dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bermakna ‘tepat (mampu)
memberikan/mengungkapkan gambaran, maksud, gagasan, perasaan’. Abdul Chaer
menyatakan bahwa kata kerja yang menyatakan perasaan batin digunakan di dalam
kalimat yang subjeknya berperan sebagai orang yang mengalami (Chaer: 1994, h.
129)
Contoh:
Wah, betapa bahagianya aku saat kumeraih juara pertama mendongeng antarsiswa SMP se-Jabotabek.
Wah, betapa bahagianya aku saat kumeraih juara pertama mendongeng antarsiswa SMP se-Jabotabek.
Bahasa yang
nonekspresif
Contoh:
Aku memenangkan juara pertama lomba mendongeng se-Jabotabek
Aku memenangkan juara pertama lomba mendongeng se-Jabotabek
a.
Kosakata,
Pemilihan
diksi yang benar dan sesuai menjadi penting sebagai tolak ukur kualitas cerpen
yang dihasilkan, serta menambah keserasian antara bahasa dan kosakata yang
dipakai dengan pokok isi cerpen yang ingin disampaikan kepada pembaca.
b.
Gaya bahasa,
Aspek
ini berfungsi untuk meningkatkan efek makna dengan jalan memperkenalkan serta
membandingkan suatu benda atau hal lain tertentu dengan benda atau hal lain
yang lebih umum. Penggunaan gaya bahasa ini akan menimbulkan makna konotasi.
Contoh : pucuk langit, memanggang bus, membajing loncat.
c.
Kalimat deskriptif yang menggambarkan
suasana dalam cerita.
Salah
satu ciri linguistik yang membangun teks cerita pendek adalah penggunaan
kalimat yang berfungsi melukiskan/mengambarkan keadaan dan peristiwa. Contoh :
Namun dari sebelah kiriku bertiup bau keringat melalui udara yang dialirkan
dengan kipas koran.
d.
Bahasa tidak baku dan tidak formal.
Penulis
menggunakan bahasa yang tidak formal karena cerita pendek mengisahkan kehidupan
sehari-hari. Bahasa tidak formal membuat cerita pendek terasa lebih
nyata.
e.
Majas
Majas
atau gaya bahasa adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu
untuk memperoleh efek-efek tertentu yang membuat sebuah karya sastra semakin
hidup, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam
menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis.
Sumber
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2015. Bahasa Indonesia Wahana
Pengetahuan SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Hlm. 184 s.d. 236.
Waluyo, Budi. 2017. Bahasa dan Sastra Indonesia 3 untuk Kelas IX
SMP dan MTs. Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Hlm. 81.
Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gama
Press.
Peserta Didik SMPIT RJ. 2016. Antologi Cerpen Geliat Tanah Liat.
Yogyakarta: Interlude
Tidak ada komentar:
Posting Komentar