Sabtu, 09 September 2017

RPP ABAD 21 TEKS LAPORAN PERCOBAAN



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan      :
Mata Pelajaran             : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester          : IX/1
Materi Pokok                : Informasi dari laporan percobaan
Alokasi Waktu              : 2 Pertemuan (6 JP)

A.   Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi kelompok peserta didik memahami konsep-konsep laporan percobaan dan menyajikan hasil percobaan dalam bentuk laporan dengan jujur dan bertanggungjawab.

B.   Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan dari teks laporan percobaan yang didengar atau dibaca (percobaan sederhana untuk mendeteksi zat berbahaya pada makanan, adanya vitamin pada makanan, dll)

3.2.1 Mengenali struktur dan teks laporan percobaan yang dibaca dan didengar
3.2.2 Menggolongkan ciri kebahasaan laporan percobaan yang dibaca dan didengar dengan struktur teks
3.2.3 Menentukan bagian-bagian struktur teks rekaman percobaan yang dibaca dan didengar
3.2.4 Menelaah struktur dan kebahasaan dari teks laporan percobaan yang didengar atau dibaca
4.2 Menyajikan tujuan, bahan/ alat, langkah, dan hasil dalam laporan percobaan secara tulis dan lisan dengan memperhatikan kelengkapan data, struktur, aspek kebahasaan, dan aspek lisan

4.2.1 Mengenali tujuan, bahan/ alat, langkah, dan hasil dalam laporan percobaan yang didengar dan/atau dibaca.
4.2.2 Menerangkan tujuan, bahan/ alat, langkah, dan hasil dalam laporan percobaan yang didengar dan/atau dibaca
4.2.3 Menunjukkan tujuan, bahan/ alat, langkah, dan hasil dalam laporan percobaan yang didengar dan/atau dibaca
4.2.4 Menyajikan tujuan, bahan/ alat, langkah, dan hasil dalam laporan percobaan secara tulis dan lisan dengan memperhatikan kelengkapan data, struktur, aspek kebahasaan, dan aspek lisan

C.   Materi Pembelajaran
Allah Ta’ala berfirman dalam surah Al-Mujadalah [58] ayat 11:
 يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Ilmu itu bagaikan hasil panen/buruan didalam karung, menulis adalah ikatannya” (Imam Syafi’i)
"Ikatlah ilmu dengan menulis" (Ali ibn Abi Thalib)

Menelaah merupakan kegiatan mengamati dan mengkaji kesalahan-kesalahan isi, struktur dan tata bahasa teks. Sementara itu, merevisi merupakan tindakan lanjutan setelah kegiatan menelaah dilakukan. Merevisi adalah kegiatan meninjau atau memeriksa kembali untuk memperbaiki teks agar mudah dipahami.

Langkah-langkah yang dapat kamu lakukan saat menelaah dan merevisi sebuah teks rekaman percobaan sebagai berikut.
  1. Menandai kata, kalimat, atau makna kata dan kalimat salah.
  2. Memperbaiki kata, kalimat, atau makna kata dan kalimat sesuai unsur kebahasaan.
  3. Menulis kembali teks tersebut sehingga menjadi teks rekaman percobaan yang baik dan benar.


Teks rekaman percobaan adalah teks yang menceritakan tentang percobaan yang dilakukan penulis.

Struktur teks rekaman percobaan
a.    Tujuan serta alat dan bahan
b.    Langkah-langkah
c.    Hasil
d.    simpulan

Struktur teks prosedur hanya terdiri atas tujuan dan langkah-langkah. Berbeda dengan teks prosedur, teks rekaman percobaan terdiri atas tujuan serta alat dan bahan, langkah-langkah, hasil, dan simpulan. Hal itu tergambar pada gambar berikut.


Kebahasaan teks laporan percobaan

a.    Kalimat perintah
Kalimat perintah merupakan kalimat yang mengandung makna meminta/ memerintah seseorang untuk melakukan sesuatu. Arti Kalimat perintah adalah kalimat yang isinya menyuruh orang lain untuk melakukan sesuatu yang kita kehendaki. Kalimat perintah jika dilisankan berintonasi naik di awal dan berintonasi rendah di akhir.
Contoh:
Tutup pintu itu!
Ambilkan aku air minum!
Buatkan ayah sarapan pagi sebelum berangkat!
Periksa semua jendela sebelum pergi meninggalkan rumah!
Hidupkan lampumu agar ruangan ini menjadi terang!

b.    Kata hubung yang menyatakan urutan
Kata penghubung ialah kata atau kata-kata yang berfungi menghubungkan satuan gramatik yang satu dengan yang. lain untuk membentuk satuan gramatik yang lebih besar. Satuan yang dihubungkan itu mungkin kalimat, klausa, frase, atau kata. Sedangkan Konjungsi yang menyatakan urutan, contohnya kata: mula-mula, lalu, kemudian.

c.    Kata kongkret dan kata abstrak
Kata konkret adalah kata yang acuannya semakin mudah dicerap pancaindera. Dan kata abstrak adalah kata yang acuannya tidak mudah dicerap pancaindera.
Kata abstrak digunakan untuk mengungkapkan gagasan rumit. Kata abstrak mampu membedakan secara halus gagasan yang bersifat teknis dan khusus. Akan tetapi, jika kata abstrak terlalu diobral atau dihambur-hamburkan dalam suatu karangan, karangan itu dapat menjadi samar dan tidak cermat.
Contoh Kata Konkret dan Kata Abstrak
Contoh kata konkret: meja, rumah, mobil, air, nasi, kelapa, dan sebagainya.
Contoh kata abstrak: ide, kesibukan, gagasan, keinginan, angan-angan, kehendak, perdamaian, demokrasi, kejujuran, dan sebagainya.
d.    Kata bilangan/ numeralia
Numeralia atau kata bilangan adalah kata yang menyatakan jumlah benda atau urutannya dalam suatu deretan. Kata bilangan dapat dibagi menjadi dua jenis: kata bilangan tentu (takrif), misalnya satu, setengah, ketujuh; serta kata bilangan tak tentu, misalnya beberapa, seluruh, banyak.
e.    Kata istilah teknis
istilah teknis (istilah teknis jamak) Sebuah kata yang memiliki arti khusus dalam bidang tertentu keahlian.
Intervensi = solusi
Contoh : Organisasi belajar merupakan intervensi dari masalah kinerja.
Contoh lain : Dunia Harus Melawan Intervensi Amerika.
Tidak bisa dikaitkan dengan hubungan politik.

  1. Kata depan
Kata depan adalah kata-kata yang secara sintaksis diletakan sebelum kata benda, kata kerja atau kata keterangan dan secara semantis kata depan menandakan berbagai hubungan makna anatar kata depan dan kata yang ada dibelakangnya.
Kata depan seperti “di”, “ke”, dan “dari” ditulis terpisah dengan kata-kata di belakangnya kecuali untuk kata-kata yang sudah dianggap lazim sebagai satu kata, seperti kepada, daripada.
Contoh:
Berlayar Dari Samudera Indonesia Ke Samudera Hindia Dan Antartika. – Salah
Berlayar dari Samudera Indonesia ke Samudra Hindia dan Antartika. – Benar

g.   Awalan
Awalan atau prefiks adalah sebuah afiks yang dibubuhkan pada awal sebuah kata dasar. ... Dalam studi bahasa Semitik, sebuah awalan disebut dengan "preformatif", karena prefiks dapat mengubah bentuk kata yang dibubuhinya. Contoh awalan dalam bahasa Indonesia: berlari: ber- adalah awalan yang memiliki arti "melakukan"
di ajarkan = "di-" ini sebagai awalan yang menunjukkan kata kerja pasif ditulis serangkai dengan kata dasarnya, jadi yang benar ditulis diajarkan.
dikaitkan = "di-" sebagai awalan ditulis serangkai dengan kata dasarnya. Ini sudah benar.
disebuah = "di-" sebagai kata depan yang menyatakan tempat, ditulis terpisah: di sebuah.


D.   Metode Pembelajaran
Metode dalam pembelajaran menggunakan metode:
a.            Metode Diskusi
b.            Model mobile Information
E.    Media Pembelajaran
  1. Teks rekaman percobaan
  2. LCD, laptop

F.    Sumber Belajar
a.                               Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015. Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hlm. 184 s.d. 236.
b.                               Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015. Buku Guru Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
G.   Langkah- Langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama: 3 JP
KEGIATAN
Alokasi Waktu
Pelaksanaan
Ya
Tidak
PENDAHULUAN
1)             Guru membuka pertemuan dengan salam dan doa sebagai bentuk penguatan karakter religius.
2)             Guru mengecek kehadiran peserta didik, kebersihan kelas, dan memberikan penguatan tentang pembiasaan karakter mengenai menjaga kebersihan.
3)             Salah satu peserta didik menampilkan apresiasi potensi diri terkait pembelajaran bahasa Indonesia (baca puisi, bercerita, mendongeng, monolog, cerpen, dan lain sebagainya) sebagai bentuk penguatan karakter percaya diri.
4)             Peserta didik menerima informasi kompetensi, topik, sub topik, tujuan,dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran menelaah teks laporan percobaan.
5)             Peserta didik diperlihatkan “gambar lampu lava” sebagai stimulus daya kritis berpikir.
6)             Guru menyampaikan manfaat dari pembelajaran menelaah teks laporan percobaan.
7)             Peserta didik dengan proaktif mengaitkan manfaat menyajikan tujuan, bahan/ alat, langkah, dan hasil dalam laporan percobaan dalam kehidupan sehari-hari, terutama di lingkungan sekolah.
20’


INTI
1.   Peserta didik dibagi ke dalam kelompok-kelompok kerja secara variatif berdasarkan puzle gambar langkah-langkah dalam percobaan “Gunung Api”
2.   Peserta didik menyusun gambar sesuai urutan yang benar dan melengkapi menjadi teks laporan percobaan sesuai strukturnya.
3.   Peserta didik mengamati tayangan rekaman percobaan “Gunung Meletus” yang berkaitan dengan topik atau tema materi pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan cermat.
4.   Peserta didik membuka cakrawala pengetahuannya dari sesuatu tayangan rekaman percobaan yang disimak (berpikir kritis).
5.   Peserta didik secara berkelompok menyajikan tujuan, bahan/ alat, langkah, dan hasil yang disimak (kerjasama).
Ø Setiap kelompok mendapatkan 1 materi kebahasaan
Ø Perwakilan kelompok membagikan informasi tentang unsur kebahasaan teks laporan percobaan kepada kelompok lain.
Ø Peserta didik yang tidak berkeliling mencatat informasi kebahasaan yang dipresentasikan oleh perwakilan dari kelompok lain.
Ø Setelah informasi tentang unsur kebahasaan didapatkan peserta didik mulai menelaah teks laporan percobaan, “Lampu Lava”.
6.   Peserta didik menunjukkan bagian-bagian yang terkait dengan struktur teks laporan percobaan ( tujuan, alat, dan bahan, langkah-langkah, hasil, dan kesimpulan) dengan teliti.
7.   Peserta didik membaca teks “Lampu Lava” dengan cermat.
8.   Peserta didik berdiskusi bersama anggota kelompok menentukan bagian-bagian struktur teks “Lampu Lava” dan memberikan kritik dan saran terhadap penyajian teks dengan bahasa yang santun (creative dan comunikatif)
9.   Peserta didik menggolongkan ciri kebahasaan laporan percobaan yang dibaca dan didengar dengan struktur teks “Lampu Lava” (critical tinking).
10.   Peserta didik secara bergantian mempresentasikan hasil diskusinya kepada kelompok lain (comunication)
11.   Peserta didik dari kelompok lain memberikan tanggapan dengan bahasa yang santun terhadap hasil karya kelompok lain.
12.   Peserta didik secara individu menelaah teks laporan percobaan (critical tinking).
85’


PENUTUP
  1. Peserta didik menyimpulkan materi pelajaran mengenal dan menelaah teks rekaman percobaan.
  2. Peserta didik mengidentifikasi hambatan yang dialami saat mempelajari mengenal dan menelaah teks laporan percobaan.
  3. Peserta didik menerima umpan balik dan penguatan dari guru tentang pembelajaran mengenal dan mengenali teks rekaman percobaan.
  4. Peserta didik menyimak informasi tentang rencana tindak lanjut.
  5. Peserta didik dan guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan doa.
15’



Pertemuan Kedua: 3 JP
KEGIATAN
Alokasi Waktu
Pelaksanaan
Ya
Tidak
PENDAHULUAN
1.   Guru membuka pertemuan dengan salam dan doa sebagai bentuk penguatan karakter religius.
2.   Guru mengecek kehadiran peserta didik, kebersihan kelas, dan memberikan penguatan tentang pembiasaan karakter mengenai menjaga kebersihan.
3.   Salah satu peserta didik menampilkan apresiasi potensi diri terkait pembelajaran bahasa Indonesia (baca puisi, bercerita, mendongeng, monolog, cerpen, dan lain sebagainya) sebagai bentuk penguatan karakter percaya diri.
4.   Peserta didik menerima informasi kompetensi, topik, sub topik, tujuan,dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran menelaah teks laporan percobaan.
5.   Peserta didik diperlihatkan “gambar gunung meletus” sebagai stimulus daya kritis berpikir.
6.   Guru menyampaikan manfaat dari pembelajaran menelaah teks laporan percobaan.
7.   Peserta didik dengan proaktif mengaitkan manfaat menelaah teks laporan percobaan dalam kehidupan sehari-hari, terutama di lingkungan sekolah.
20’


INTI
  1. Peserta didik dibagi ke dalam kelompok-kelompok kerja secara variatif berdasarkan puzle gambar langkah-langkah dalam percobaan “Gunung Api”
  2. Peserta didik menyusun gambar sesuai urutan yang benar dan melengkapi menjadi teks laporan percobaan sesuai strukturnya.
  3. Peserta didik mengamati tayangan rekaman percobaan “Gunung Meletus” yang berkaitan dengan topik atau tema materi pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan cermat.
  4. Peserta didik membuka cakrawala pengetahuannya dari sesuatu tayangan rekaman percobaan yang disimak (berpikir kritis).
  5. Peserta didik secara berkelompok menyajikan tujuan, bahan/ alat, langkah, dan hasil yang disimak (kerjasama).
Ø  Setiap kelompok menyajikan tujuan, bahan/ alat, langkah, dan hasil dari percobaan “Gunung Meletus”.
Ø  Perwakilan kelompok mempresentasikan kepada minimal kelompok lain (komunikatif)
Ø  Peserta didik yang tidak berkeliling mencatat informasi penyajian dari kelompok yang berbeda dan memberikan kritik dan saran.
Ø  Peserta didik berdiskusi bersama anggota kelompok menentukan bagian-bagian struktur teks “Gunung Meletus” dan memberikan kritik dan saran terhadap penyajian teks dengan bahasa yang santun (kreatif dan komunikatif)
  1. Setelah selesai presentasi dan memberikan penilaian antar kelompok peserta didik kembali ke kelompok masing-masing dan melakukan perbaikan apabila ada kekurangan dalam penyajian teks laporan percobaan, “Gunung Meletus”.
  2. Peserta didik menggolongkan ciri kebahasaan laporan percobaan yang dibaca dan didengar dengan struktur teks “Gunung Meletus” (berpikir kritis).
  3. Peserta didik menunjukkan bagian-bagian yang terkait dengan struktur teks laporan percobaan ( tujuan, alat, dan bahan, langkah-langkah, hasil, dan kesimpulan) dengan teliti.
85’


PENUTUP
1)  Peserta didik bersama guru menyimpulkan pembelajaran menyajikan teks laporan percobaan “ Gunung Meletus”.
2)  Peserta didik mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami saat menyajikan teks laporan percobaan “ Gunung Meletus” (berpikir kritis).
3)  Peserta didik mendengarkan umpan balik dan penguatan dari guru atas pernyataan mereka tentang hambatan dalam menyajikan menyajikan teks laporan percobaan “ Gunung Meletus”. (komunikatif)
4)  Peserta didik menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut pembelajaran.
5)  Peserta didik dan guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan doa (relegius).
15’




H.   Penilaian
1.                                           Perencanaan penilaian
A.     Sikap (spiritual dan sosial)           : observasi (jurnal)
B.     Pengetahuan dan keterampilan   :

Indikator pencapaian kompetensi
Teknik
Jenis penilaian
3.2.2 Menggolongkan ciri kebahasaan laporan percobaan yang dibaca dan didengar dengan struktur teks
Tes tulis
Lembar Kerja
3.2.4 Menelaah struktur dan kebahasaan dari teks laporan percobaan yang didengar atau dibaca
Tes tulis
Formatif dan sumatif (penilaian harian dan PTS)
4.2.4 Menyajikan tujuan, bahan/ alat, langkah, dan hasil dalam laporan percobaan secara tulis dan lisan dengan memperhatikan kelengkapan data, struktur, aspek kebahasaan, dan aspek lisan
Praktik tulis
Formatif (lembar uji keterampilan)

2.   Kisi-kisi dan instrumen penilaian

Kompetensi Pengetahuan
-       Teknik Penilaian                     : Tes Tertulis
-       Bentuk Instrumen                   : Uraian
-       Kisi-kisi                                    :
No
Kompetensi dasar
Indikator pencapaian kompetensi
Indikator
Soal
Soal
Jumlah soal
No. Butir soal

3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan dari teks laporan percobaan yang didengar atau dibaca (percobaan sederhana untuk mendeteksi zat berbahaya pada makanan, adanya vitamin pada makanan, dll)
3.2.2 Menggolongkan ciri kebahasaan laporan percobaan yang dibaca dan didengar dengan struktur teks
Disajikan teks rekaman laporan percobaan peserta didik dapat menelaah struktur laporan percobaan
Bacalah dengan cermat laporan percobaan “lampu lava” kemudian tentukan struktur teks laporan percobaan dengan benar!

4
1-4


3.2.4 Menelaah struktur dan kebahasaan dari teks laporan percobaan yang didengar atau dibaca
Disajikan teks  rekaman laporan percobaan peserta didik dapat menelaah kebahasaan laporan percobaan
Bacalah dengan cermat laporan percobaan “Lampu Lava” kemudian tentukan unsur kebahasaan teks laporan percobaan dengan benar!
4
6-9
Jumlah
9
9

-       Instrumen                                : lihat Lampiran 1A
-       Petunjuk Penentuan Skor       : lihat Lampiran 1B

Pertemuan Kedua:
1.Kompetensi Keterampilan
-       Teknik Penilaian                     : Tes Tertulis
-       Bentuk Instrumen                   : Uraian Singkat
-       Kisi-kisi                                    :

No
Kompetensi dasar
Indikator pencapaian kompetensi
Indikator
Soal
Soal
Jumlah soal
No. Butir soal

4.2 Menyajikan tujuan, bahan/ alat, langkah, dan hasil dalam laporan percobaan secara tulis dan lisan dengan memperhatikan kelengkapan data, struktur, aspek kebahasaan, dan aspek lisan
4.2.4 Menyajikan tujuan, bahan/ alat, langkah, dan hasil dalam laporan percobaan secara tulis dan lisan dengan memperhatikan kelengkapan data, struktur, aspek kebahasaan, dan aspek lisan
Disajikan gambar langkah-langkah laporan percobaan peserta didik dapat menyusun dan menyajikan teks laporan percobaan
Tulislah tujuan, bahan/ alat, langkah, hasil dan kesimpulan dalam laporan percobaan yang kalian buat sesuai urutan!

4
1-4
Jumlah
4
4















-       Instrumen                                : lihat Lampiran 2A
-       Petunjuk Penentuan Skor       : lihat Lampiran 2                          ....................., Juli 2017
Diketahui oleh:
Kepala Sekolah                                                                                     Guru Bahasa Indonesia



(................................. )                                                                            Heri Santoso, S.S.


Catatan


















2 komentar: