RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester :
IX/1
Materi Pokok : Informasi dari laporan percobaan
Alokasi Waktu :
2 Pertemuan (6 JP)
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui
diskusi kelompok peserta didik memahami konsep-konsep laporan percobaan dan
menyajikan hasil percobaan
dalam bentuk laporan dengan jujur dan bertanggungjawab.
B. Kompetensi
Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar
|
Indikator Pencapaian
Kompetensi
|
3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan
dari teks laporan percobaan yang didengar atau dibaca (percobaan sederhana
untuk mendeteksi zat berbahaya pada makanan, adanya vitamin pada makanan,
dll)
|
3.2.1 Mengenali struktur dan teks
laporan percobaan yang dibaca dan didengar
3.2.2 Menggolongkan ciri kebahasaan laporan
percobaan yang dibaca dan didengar dengan struktur teks
3.2.3 Menentukan bagian-bagian
struktur teks rekaman percobaan yang dibaca dan didengar
3.2.4 Menelaah struktur dan
kebahasaan dari teks laporan percobaan yang didengar atau dibaca
|
4.2 Menyajikan tujuan, bahan/ alat,
langkah, dan hasil dalam laporan percobaan secara tulis dan lisan dengan
memperhatikan kelengkapan data, struktur, aspek kebahasaan, dan aspek lisan
|
4.2.1 Mengenali tujuan, bahan/ alat,
langkah, dan hasil dalam laporan percobaan yang didengar dan/atau dibaca.
4.2.2 Menerangkan tujuan, bahan/
alat, langkah, dan hasil dalam laporan percobaan yang didengar dan/atau
dibaca
4.2.3 Menunjukkan tujuan, bahan/
alat, langkah, dan hasil dalam laporan percobaan yang didengar dan/atau
dibaca
4.2.4 Menyajikan tujuan, bahan/
alat, langkah, dan hasil dalam laporan percobaan secara tulis dan lisan
dengan memperhatikan kelengkapan data, struktur, aspek kebahasaan, dan aspek
lisan
|
C. Materi Pembelajaran
Allah Ta’ala
berfirman dalam surah Al-Mujadalah [58] ayat 11:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ
لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ
وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟
مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ
خَبِيرٌ
Hai orang-orang
beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka
lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila
dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
“Ilmu itu bagaikan hasil panen/buruan didalam karung, menulis adalah
ikatannya” (Imam Syafi’i)
"Ikatlah ilmu dengan menulis"
(Ali ibn Abi Thalib)
Menelaah merupakan kegiatan mengamati
dan mengkaji kesalahan-kesalahan isi, struktur dan tata bahasa teks. Sementara
itu, merevisi merupakan tindakan lanjutan setelah kegiatan menelaah dilakukan. Merevisi
adalah kegiatan meninjau atau memeriksa kembali untuk memperbaiki teks agar
mudah dipahami.
Langkah-langkah
yang dapat kamu lakukan saat menelaah dan merevisi sebuah teks rekaman
percobaan sebagai berikut.
- Menandai kata, kalimat, atau makna kata dan kalimat salah.
- Memperbaiki kata, kalimat, atau makna kata dan kalimat sesuai unsur kebahasaan.
- Menulis kembali teks tersebut sehingga menjadi teks rekaman percobaan yang baik dan benar.
Teks rekaman percobaan adalah teks yang menceritakan
tentang percobaan yang dilakukan penulis.
Struktur teks rekaman percobaan
a. Tujuan serta alat dan bahan
b. Langkah-langkah
c. Hasil
d.
simpulan
Struktur teks
prosedur hanya terdiri atas tujuan
dan
langkah-langkah. Berbeda dengan
teks prosedur, teks rekaman percobaan terdiri atas tujuan serta alat dan bahan, langkah-langkah, hasil, dan simpulan.
Hal itu tergambar pada gambar
berikut.
Kebahasaan
teks laporan percobaan
a.
Kalimat perintah
Kalimat perintah merupakan kalimat
yang mengandung makna meminta/ memerintah seseorang untuk melakukan sesuatu.
Arti Kalimat perintah adalah kalimat yang isinya menyuruh orang
lain untuk melakukan sesuatu yang kita kehendaki. Kalimat perintah jika
dilisankan berintonasi naik di awal dan berintonasi rendah di akhir.
Contoh:
Tutup pintu itu!
Tutup pintu itu!
Ambilkan
aku air minum!
Buatkan
ayah sarapan pagi sebelum berangkat!
Periksa
semua jendela sebelum pergi meninggalkan rumah!
Hidupkan
lampumu agar ruangan ini menjadi terang!
b.
Kata hubung yang
menyatakan urutan
Kata
penghubung ialah kata atau kata-kata yang berfungi menghubungkan satuan
gramatik yang satu dengan yang. lain untuk membentuk satuan gramatik yang lebih
besar. Satuan yang dihubungkan itu mungkin kalimat, klausa, frase, atau kata.
Sedangkan Konjungsi yang menyatakan urutan, contohnya kata: mula-mula, lalu,
kemudian.
c.
Kata kongkret dan kata
abstrak
Kata
konkret adalah kata yang acuannya semakin mudah dicerap pancaindera. Dan kata
abstrak adalah kata yang acuannya tidak mudah dicerap pancaindera.
Kata
abstrak digunakan untuk mengungkapkan gagasan rumit. Kata abstrak mampu
membedakan secara halus gagasan yang bersifat teknis dan khusus. Akan tetapi,
jika kata abstrak terlalu diobral atau dihambur-hamburkan dalam suatu karangan,
karangan itu dapat menjadi samar dan tidak cermat.
Contoh Kata Konkret dan Kata Abstrak
Contoh
kata konkret: meja, rumah, mobil, air, nasi, kelapa, dan sebagainya.
Contoh kata abstrak: ide, kesibukan, gagasan, keinginan, angan-angan, kehendak, perdamaian, demokrasi, kejujuran, dan sebagainya.
Contoh kata abstrak: ide, kesibukan, gagasan, keinginan, angan-angan, kehendak, perdamaian, demokrasi, kejujuran, dan sebagainya.
d.
Kata bilangan/
numeralia
Numeralia atau kata bilangan
adalah kata yang menyatakan jumlah benda atau urutannya dalam suatu
deretan. Kata bilangan dapat dibagi menjadi dua jenis: kata bilangan
tentu (takrif), misalnya satu, setengah, ketujuh; serta kata bilangan
tak tentu, misalnya beberapa, seluruh, banyak.
e.
Kata istilah teknis
istilah
teknis (istilah teknis jamak) Sebuah kata yang memiliki arti khusus dalam
bidang tertentu keahlian.
Intervensi
= solusi
Contoh
: Organisasi belajar merupakan intervensi dari masalah kinerja.
Contoh
lain : Dunia Harus Melawan Intervensi Amerika.
Tidak
bisa dikaitkan dengan hubungan politik.
- Kata depan
Kata depan adalah kata-kata yang secara sintaksis
diletakan sebelum kata benda, kata kerja atau kata keterangan dan secara
semantis kata depan menandakan berbagai hubungan makna anatar kata depan dan
kata yang ada dibelakangnya.
Kata depan seperti “di”, “ke”, dan “dari” ditulis
terpisah dengan kata-kata di belakangnya kecuali untuk kata-kata yang sudah
dianggap lazim sebagai satu kata, seperti kepada, daripada.
Contoh:
Berlayar Dari Samudera Indonesia Ke Samudera Hindia Dan
Antartika. – Salah
Berlayar dari Samudera Indonesia ke Samudra Hindia dan
Antartika. – Benar
g. Awalan
Awalan atau prefiks
adalah sebuah afiks yang dibubuhkan pada awal sebuah kata dasar. ... Dalam
studi bahasa Semitik, sebuah awalan disebut dengan
"preformatif", karena prefiks dapat mengubah bentuk kata yang
dibubuhinya. Contoh awalan dalam bahasa Indonesia: berlari: ber- adalah awalan
yang memiliki arti "melakukan"
di ajarkan = "di-" ini sebagai awalan
yang menunjukkan kata kerja pasif ditulis serangkai dengan kata dasarnya, jadi
yang benar ditulis diajarkan.
dikaitkan = "di-" sebagai
awalan ditulis serangkai dengan kata dasarnya. Ini sudah benar.
disebuah = "di-" sebagai kata
depan yang menyatakan tempat, ditulis terpisah: di sebuah.
D. Metode Pembelajaran
Metode dalam pembelajaran menggunakan metode:
a.
Metode Diskusi
b.
Model mobile Information
E. Media Pembelajaran
- Teks rekaman percobaan
- LCD, laptop
F. Sumber Belajar
a.
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2015. Bahasa Indonesia Wahana
Pengetahuan SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Hlm. 184 s.d. 236.
b.
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2015. Buku Guru Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan SMP/MTs
Kelas IX. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
G. Langkah- Langkah
Pembelajaran
Pertemuan
Pertama: 3 JP
KEGIATAN
|
Alokasi Waktu
|
Pelaksanaan
|
|
Ya
|
Tidak
|
||
PENDAHULUAN
1)
Guru membuka pertemuan dengan salam dan doa sebagai bentuk
penguatan karakter religius.
2)
Guru mengecek kehadiran peserta didik, kebersihan kelas, dan memberikan penguatan tentang pembiasaan karakter mengenai menjaga kebersihan.
3)
Salah satu peserta didik menampilkan apresiasi potensi diri
terkait pembelajaran bahasa Indonesia (baca puisi, bercerita, mendongeng,
monolog, cerpen, dan lain sebagainya) sebagai bentuk penguatan karakter percaya diri.
4)
Peserta didik menerima informasi
kompetensi, topik, sub topik, tujuan,dan langkah-langkah kegiatan
pembelajaran menelaah teks
laporan percobaan.
5)
Peserta didik
diperlihatkan “gambar lampu lava” sebagai stimulus daya kritis berpikir.
6)
Guru menyampaikan manfaat dari
pembelajaran menelaah teks laporan percobaan.
7)
Peserta didik dengan proaktif mengaitkan manfaat menyajikan tujuan, bahan/
alat, langkah, dan hasil dalam laporan percobaan dalam kehidupan sehari-hari, terutama di
lingkungan sekolah.
|
20’
|
||
INTI
1.
Peserta didik dibagi ke dalam kelompok-kelompok
kerja secara variatif berdasarkan puzle gambar
langkah-langkah dalam percobaan “Gunung Api”
2.
Peserta didik menyusun gambar
sesuai urutan yang benar dan melengkapi menjadi teks laporan percobaan sesuai
strukturnya.
3.
Peserta didik mengamati tayangan rekaman
percobaan “Gunung Meletus” yang berkaitan dengan topik atau tema materi pembelajaran
yang akan dilaksanakan dengan cermat.
4.
Peserta didik membuka cakrawala
pengetahuannya dari sesuatu tayangan rekaman percobaan yang disimak (berpikir kritis).
5.
Peserta
didik secara berkelompok menyajikan tujuan, bahan/ alat, langkah, dan hasil yang
disimak (kerjasama).
Ø Setiap kelompok mendapatkan 1 materi
kebahasaan
Ø Perwakilan kelompok membagikan informasi
tentang unsur kebahasaan teks laporan percobaan kepada kelompok lain.
Ø Peserta didik yang tidak berkeliling
mencatat informasi kebahasaan yang dipresentasikan oleh perwakilan dari
kelompok lain.
Ø Setelah informasi tentang unsur kebahasaan
didapatkan peserta didik mulai menelaah teks laporan percobaan, “Lampu Lava”.
6.
Peserta
didik menunjukkan bagian-bagian yang terkait dengan struktur teks laporan percobaan
( tujuan, alat, dan bahan, langkah-langkah, hasil, dan kesimpulan) dengan teliti.
7.
Peserta didik membaca teks “Lampu Lava” dengan cermat.
8.
Peserta
didik berdiskusi bersama anggota kelompok menentukan bagian-bagian struktur teks
“Lampu Lava” dan memberikan kritik dan saran terhadap penyajian teks dengan
bahasa yang santun (creative dan comunikatif)
9.
Peserta
didik menggolongkan ciri kebahasaan laporan percobaan yang dibaca dan
didengar dengan struktur teks “Lampu Lava” (critical
tinking).
10.
Peserta
didik secara bergantian mempresentasikan hasil diskusinya kepada kelompok
lain (comunication)
11.
Peserta
didik dari kelompok lain memberikan tanggapan dengan bahasa yang santun
terhadap hasil karya kelompok lain.
12.
Peserta
didik secara individu menelaah teks
laporan percobaan (critical
tinking).
|
85’
|
||
PENUTUP
|
15’
|
Pertemuan
Kedua: 3 JP
KEGIATAN
|
Alokasi
Waktu
|
Pelaksanaan
|
|
Ya
|
Tidak
|
||
PENDAHULUAN
1.
Guru membuka pertemuan dengan salam dan doa sebagai bentuk
penguatan karakter religius.
2.
Guru mengecek kehadiran peserta didik, kebersihan kelas, dan memberikan penguatan tentang pembiasaan karakter mengenai menjaga kebersihan.
3.
Salah satu peserta didik menampilkan apresiasi potensi diri
terkait pembelajaran bahasa Indonesia (baca puisi, bercerita, mendongeng,
monolog, cerpen, dan lain sebagainya) sebagai bentuk penguatan karakter percaya diri.
4.
Peserta didik menerima informasi
kompetensi, topik, sub topik, tujuan,dan langkah-langkah kegiatan
pembelajaran menelaah teks
laporan percobaan.
5.
Peserta didik
diperlihatkan “gambar gunung meletus” sebagai stimulus daya kritis berpikir.
6.
Guru menyampaikan manfaat dari
pembelajaran menelaah teks laporan percobaan.
7.
Peserta didik dengan proaktif mengaitkan manfaat menelaah
teks laporan percobaan dalam kehidupan sehari-hari, terutama di
lingkungan sekolah.
|
20’
|
||
INTI
Ø Setiap kelompok menyajikan tujuan, bahan/ alat,
langkah, dan hasil dari percobaan “Gunung Meletus”.
Ø Perwakilan kelompok mempresentasikan kepada
minimal kelompok lain (komunikatif)
Ø Peserta didik yang tidak berkeliling
mencatat informasi penyajian dari kelompok yang berbeda dan memberikan kritik
dan saran.
Ø Peserta didik berdiskusi
bersama anggota kelompok menentukan bagian-bagian struktur teks “Gunung
Meletus” dan memberikan kritik dan saran terhadap penyajian teks dengan
bahasa yang santun (kreatif dan komunikatif)
|
85’
|
||
PENUTUP
1) Peserta didik
bersama guru menyimpulkan pembelajaran menyajikan teks laporan percobaan “
Gunung Meletus”.
2) Peserta didik mengidentifikasi
hambatan-hambatan yang dialami saat menyajikan teks laporan percobaan “
Gunung Meletus” (berpikir
kritis).
3) Peserta
didik mendengarkan umpan balik dan penguatan dari guru atas pernyataan
mereka tentang hambatan dalam menyajikan
menyajikan teks laporan percobaan “ Gunung Meletus”. (komunikatif)
4) Peserta
didik menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut pembelajaran.
5) Peserta didik dan guru mengakhiri kegiatan
pembelajaran dengan doa (relegius).
|
15’
|
H. Penilaian
1.
Perencanaan penilaian
A.
Sikap (spiritual dan
sosial) : observasi (jurnal)
B.
Pengetahuan dan
keterampilan :
Indikator pencapaian kompetensi
|
Teknik
|
Jenis penilaian
|
3.2.2 Menggolongkan ciri kebahasaan
laporan percobaan yang dibaca dan didengar dengan struktur teks
|
Tes tulis
|
Lembar Kerja
|
3.2.4
Menelaah struktur dan kebahasaan dari teks laporan percobaan yang didengar
atau dibaca
|
Tes tulis
|
Formatif dan sumatif
(penilaian harian dan PTS)
|
4.2.4
Menyajikan tujuan, bahan/ alat, langkah, dan hasil dalam laporan percobaan
secara tulis dan lisan dengan memperhatikan kelengkapan data, struktur, aspek
kebahasaan, dan aspek lisan
|
Praktik tulis
|
Formatif (lembar uji
keterampilan)
|
2.
Kisi-kisi dan instrumen penilaian
Kompetensi
Pengetahuan
- Teknik
Penilaian : Tes
Tertulis
- Bentuk
Instrumen : Uraian
- Kisi-kisi :
No
|
Kompetensi dasar
|
Indikator pencapaian kompetensi
|
Indikator
Soal
|
Soal
|
Jumlah soal
|
No. Butir soal
|
3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan
dari teks laporan percobaan yang didengar atau dibaca (percobaan sederhana
untuk mendeteksi zat berbahaya pada makanan, adanya vitamin pada makanan,
dll)
|
3.2.2
Menggolongkan ciri kebahasaan laporan percobaan yang dibaca dan didengar
dengan struktur teks
|
Disajikan
teks rekaman laporan percobaan peserta didik dapat menelaah struktur laporan
percobaan
|
Bacalah dengan cermat laporan percobaan “lampu lava” kemudian tentukan struktur teks laporan percobaan dengan benar!
|
4
|
1-4
|
|
3.2.4
Menelaah struktur dan kebahasaan dari teks laporan percobaan yang didengar
atau dibaca
|
Disajikan
teks rekaman laporan percobaan peserta
didik dapat menelaah kebahasaan laporan percobaan
|
Bacalah dengan cermat laporan percobaan “Lampu Lava” kemudian tentukan unsur kebahasaan teks laporan percobaan dengan
benar!
|
4
|
6-9
|
||
Jumlah
|
9
|
9
|
- Instrumen : lihat Lampiran 1A
- Petunjuk
Penentuan Skor : lihat Lampiran 1B
Pertemuan Kedua:
1.Kompetensi
Keterampilan
- Teknik
Penilaian : Tes
Tertulis
- Bentuk Instrumen : Uraian Singkat
- Kisi-kisi :
No
|
Kompetensi dasar
|
Indikator pencapaian kompetensi
|
Indikator
Soal
|
Soal
|
Jumlah soal
|
No. Butir soal
|
4.2 Menyajikan tujuan, bahan/ alat,
langkah, dan hasil dalam laporan percobaan secara tulis dan lisan dengan memperhatikan
kelengkapan data, struktur, aspek kebahasaan, dan aspek lisan
|
4.2.4
Menyajikan tujuan, bahan/ alat, langkah, dan hasil dalam laporan percobaan
secara tulis dan lisan dengan memperhatikan kelengkapan data, struktur, aspek
kebahasaan, dan aspek lisan
|
Disajikan gambar langkah-langkah
laporan percobaan peserta didik dapat menyusun dan menyajikan teks laporan
percobaan
|
Tulislah tujuan, bahan/ alat,
langkah, hasil dan kesimpulan dalam laporan percobaan yang kalian buat sesuai
urutan!
|
4
|
1-4
|
|
Jumlah
|
4
|
4
|
- Instrumen : lihat Lampiran 2A
- Petunjuk
Penentuan Skor : lihat Lampiran 2 .....................,
Juli 2017
Diketahui oleh:
Kepala Sekolah Guru
Bahasa Indonesia
Catatan
|
Amazing. Izin kopi ya
BalasHapusbaguus, dapat menginspirasi
BalasHapus